GEJALA GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA
selamat Datang
kembali para pengunjung, konsumen dan Distributor Nasa di mana pun anda
berada,masih seputar Unsur Hara Tanah , tapi kali ini Sutisman
akan membahas Gejala-gejala tanaman jika Kekurangan Unsur Hara Makro dan Mikro
. Langsung saja Ke TeKaPe hehehe
GEJALA GEJALA KEKURANGAN
UNSUR HARA
Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan
pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau
penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda yang
sebelumnya tampak layu dan mengering. Keadaan yang demikian akan merugikan petani
dan tentu saja sangat tidak diharapkan oleh petani
A. Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro
1. Kekurangan Unsur Nitrogen ( N )
Gejala
sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai dari
daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning
. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi
kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang
terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam hal ini
perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang. Kandungan
unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini
dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran
kecil-kecil.
2. Kekurangan unsur fosfor ( P )
Sebagaimana
telah dijelaskan bahwa fungsi fosfat dalam tanaman adalah: dapat mempercepat
pertumbuhan akar semai, mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa
pada umumnya, meningkatkan produk biji-bijian dan memperkuat tubuh tanaman
padi-padian sehingga tidak mudah rebah. Karena itu defisiensi unsur hara ini
akan menimbulkan hambatan pada pertumbuhan sistem perakaran, daun, batang
seperti misalnya pada tanaman serealia (padi-padian, rumput-rumputan, jewawut,
gandum, jagung) daunnya berwarna hijau tua/ keabu-abuan, mengkilap, sering pula
terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Tangkai daun
kelihatan lancip. Pertumbuhan buah jelek, merugikan hasil biji.
3. Kekurangan Unsur Kalium ( K )
Defisiensi
Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan
ketika tanaman masih muda, jadi agak berlainan dengan gejala-gejala karena
difisiensi N dan P
Gejala yang terdapat pada daun terjadi secara setempat-setempat. Pada permulaannya
tampak agak mengkerut dan kadang-kadang mengkilap dan selanjutnya sejak ujung
dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara
tulang-tulang daun, pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor, berwarna
coklat, sering pula bagian yang bercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi
dan kemudian mati. Pada tanaman kentang gejala yang dapat dilihat pada daun
yang mana terjadi pengkerutan dan peng-gulungan, warna daun hijau tua berubah
menjadi kuning bertitik-titik coklat. Gejala yang terdapat pada batang yaitu
batangnya lemah dan pendek-pendek sehinga tanaman tampak kerdil. Gejala yang
tampak pada buah misalnya buah kelapa dan jeruk banyak yang berjatuhan sebelum
masak, sedang masaknya buahpun berlangsung sangat lambat. Bagi tanaman yang
berumbi menderita defisiensi K hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat
arangnya demikian rendah.
4. Kekurangan Unsur Kalsium (Ca)
Defisiensi
unsur Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakara, selain akar
kurang sekali fungsinyapun demikian terhambat, gejala-gejalanya yang timbul
tampak pada daun, dimana daun-daun muda selain berkeriput mengalami per-ubahan
warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis ( berubah menjadi kuning) dan warna
ini menjalar diantara ujung tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada
beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mati. Defisiensi unsur Ca
menyebabkan pula pertumbuhan tanaman demi-kian lemah dan menderita. Hal ini
dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak pada sebagian dari
jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak seimbang inilah yang menyebabkan lemah
dan menderitanya tanaman tersebut atau dapat dikatakan karena distribusi
zat-zat yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat ( tidak
lancar).
5. Kekurangan Unsur Magnesium ( Mg )
Unsur
Mg merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh karena itu kekurangan Mg yang
tersedia bagi tanaman akan menimbulkan gejala – gejala yang tampak pada bagian
daun, terutama pada daun tua. Klorosis tampak pada diantara tulang-tulang daun,
sedangkan tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian diantara
tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak
kecoklatan. Daun-daun ini mudah terbakar oleh terik matahari karena tidak
mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat
tua/kehitaman dan mengkerut. Defisiensi Mg menimbulkan pengaruh pula pada
pertumbuhan biji, bagi tanaman yang banyak menghasilakn biji hendaknya
diperhatikan pemupukannya dengan Mg SO4, MgCO3 dan Mg(OH)2.
6. Kekurangan Unsur Belerang ( S )
Defisiensi
unsur S gejalanya klorosis terutama pada daun-daun muda, perubahan warna tidak
berlangsung setempat-tempat, melainkan pada bagian daun selengkapnya, warna
hijau makin pudar berubah menjadi hijau yang sangat muda, kadang mengkilap
keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung
pada bagian daun selengkapnya. Perubahan warna ini dapat pula menjadi kuning
sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya
gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya
yang terkenal dengan sebutan ” Tea Yellows” atau ” Yellow Disease”
B.Gejala
Kekurangan Unsur Hara Mikro
1. Kekurangan Unsur Besi ( Fe )
Defisiensi
zat besi sesungguh-nya jarang sekali terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada
bagian tanaman terutama daun yang kemudian dinyatakan sebagai kekurangan
tersedia-nya zat Fe ( besi ) adalah karena tidak seimbang tersedianya
zat Fe dengan zat kapur pada tanah yang berkelebihan kapur dan yang bersifat
alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah – daerah yang tanahnya
banyak mengandung kapur. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula
secara setempat-tempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan-kuningan,
sedang tulang-tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak
mati. Selanjutnya pada tulang-tulang daun terjadi klorosis yang tadinya
berwarna hijau berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi putih. Gejala
selanjutnya yang paling hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda yang
banyak yang menjadi kering dan berjatuhan. Tanaman kopi yang ditanam
didaerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur, sering tampak
gejala-gejala demikian.
2. Kekurangan Unsur Mangan (Mn)
Gejala-gejala
dari defisiensi Mn pada tanaman adalah hampir sama dengan gejala defisiensi Fe
pada tanaman. Pada daun-daun muda diantara tulang -tulang daun secara
setempat-setempat terjadi klorosis, dari warna hijau menjadi warna kuning yang
selanjutnya menjadi putih. Akan tetapi tulang-tualng daunnya tetap berwarna
hijau, ada yang sampai ke bagian sisi-sisi dari tulang. Jaringan-jaringan pada
bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati,
mengering ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga
daun tampak menggerigi. Defisiensi ter-sedianya Mn akibatnya pada pembentukan
biji-bijian kurang baik.
3. Kekurangan Unsur Borium ( B )
Walaupun
unsur Borium sedikit saja diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya tetapi kalau
unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius, seperti:
* Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara
setempat-setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar
ke bagian tepi-tepinya. Jaringan-jaringan daun mati. Daun-daun baru yang masih
kecil-kecil tidak dapat berkembang, sehingga per-tumbuhan selanjutnya kerdil.
Kuncup-kuncup yangmatiberwarnahitam/coklat.
* Pada bagian buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang menghasilkan
umbi, umbinya kecil – kecil yang kadang-kadang penuh dengan lubang-lubang kecil
berwarna hitam, demikian pula pada bagian akar-akarnya.
4. Kekurangan Unsur Tembaga ( Cu )
Defisiensi
unsur tembaga akan menimbulkan gejala-gejala sebagai berikut:
* Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian
mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna menjadi coklat dan
ahkirnya mati.
* Pada bagian buah, buah-buah tanaman umumnya kecil-kecil berwarna coklat pada
bagian dalamnya sering didapatkan sejenis perekat ( gum ).Gejala-gejala seperti
terdapat pada tanaman penghasil buah-buahan ( yang kekurangan zat Cu ), seperti
tanaman jeruk, apel, peer dan lain-lain.
5.Kekurangan Unsur Seng/Zinkum ( Zn) Tidak tersediannya unsur Zn bagi
pertumbuhan tanaman meyebabkan tanaman tersebut mengalami beberapa
pen-yimpangan dalam per-tumbuhannya. Penyimpangan ini menimbulkan gejala-gejala
yang dapat kita lihat pada bagian daun-daun yang tua:
*Bentuk lebih kecil dan sempit dari pada bentuk umumnya.
*Klorosis terjadi diantara tulang-tulang daun.
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang
ada di bagian bawah menuju ke puncak.
6. Kekurangan Unsur Molibdenum (Mo)
Molibdenum
atau sering pula disebut Molibdin tersedianya dalam tanah dalam bentuk MoS2 dan
sangat dipengaruhi oleh pH, biasanya pada pH rendah tersedianya bagi tanaman
akan kurang. Defisiensi unsur ini menyebab-kan beberapa gejala pada tanaman,
antara lain per-tumbuhannya tidak normal, terutama pada sayur-sayuran. Secara
umum daun-daunnya mengalami perubahan warna, kadang-kadang mengalami
pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk ( die back )
bisa pula terjadi pada tanaman yang mengalami kekurangan unsur hara ini.
7. Kekurangan Unsur Si, Cl Dan Na
Unsur
Si atau Silisium hanya diperlukan oleh tanaman Serelia misalnya padi-padian,
akan tetapi kekurangan unsur ini belum diketahui dengan jelas akibatnya bagi
tanaman. Defisiensi unsur Cl atau Klorida dapat menimbulkan gejala pertumbuhan
daun yang kurang abnormal ( terutama pada tanaman sayur-sayuran), daun tampak
kurang sehat dan berwarna tembaga. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat,
gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti itu. Defisiensi unsur Na atau
Natrium bagi pertumbuhan tanaman yang baru diketahui pengaruhnya yaitu
meng-akibatkan resistensi tanaman akan merosot terutama pada musim kering.
Tanpa Na tanaman dalam pertumbuhan-nya tidak dapat meningkatkan kandungan air (
banyak air yang dapat dipegang per unit berat kering ) pada jaringan daun.
Gejala-gejal lainnya belum diketahui secara jelas.
8.
Unsur Fungsional / Beneficial Element
Unsur
fungsional adalah unsur -unsur yang belum memenuhi kriteria unsur essensial
seperti yang dikemukakan oleh ARNON & STOKT sehingga unsur-unsur ini tidak
dapat digolongkan dalam unsur essensial, namun untuk penting untuk
tanaman-tanaman tertentu. Dengan adanya unsur fungsional ini dapat lebih
memperbaiki pertumbuhan dan kualitas hasil atau dengan kata lain, tanpa unsur
fungsional ini tanaman tetap dapat men-yelesaikan siklus hidupnya dengan
sempurna dan normal tetapi dengan adanya unsur ini maka pertumbuhan dan
kualitas akan lebih baik pada hasil tanaman tertentu, misalnya mentimun dapat
mengantikan sebagaimana peranan K pada tanaman kelapa. Contoh lain dengan
pemberian Na pada tanaman bit gula ( Beta vulgaris ) akan memperbesar umbi dua
sampai tiga kali. Dari hasil -hasil percobaan, ternyata pada tanaman kenaf dan
Rosela ( tanaman serat ) didapatkan bahwa kalau tanaman diberikan NaCl 100 ppm
maka pertumbuhan lebih baik dan berat kering meningkat jika dibandingkan dengan
tanpa pemberian NaCl.he
Comments
Post a Comment